Wanita sebagai istri, tentu sangat sedih bila tidak diperhatikan dan diperlakukan dengan buruk oleh suaminya. Seorang istri pernah mengadukan hal ini kepada Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin R.A. Jika masalah yang sama menimpa rumah tangga kita, semoga nasihat ini bisa membantu mencarikan solusinya.
Wanita itu bertanya pada Syekh Utsaimin, Suami saya, semoga Allah memaafkannya, walaupun berakhlak baik dan takut kepada Allah, ia sama sekali tidak punya perhatian terhadap saya di rumah. Ia selalu bermuka masam dan mudah sekali tersinggung, bahkan saya sering dituduh sebagai penyebabnya. Setiap kali saya bertanya tentang sesuatu atau mengajaknya berbicara tentang sesuatu, ia langsung marah dan menghardik, ia bilang bahwa perkataan bodoh dan tidak berguna, padahal ia selalu bersikap ceria terhadap teman-temannya. Sungguh hal ini sangat menyakiti dan menyiksa saya, sampai-sampai saya pergi meninggalkan rumah beberapa kali. Saya sendiri, insya Allah, senantiasa melaksanakan apa yang diwajibkan Allah atas saya. Syekh yang terhormat, jika saya meninggalkan rumah dan mendidik anak-anak sendirian serta bersabar menghadapi kesulitan hidup, apakah saya berdosa? Atau haruskan saya tetap bersamanya dalam kondisi seperti itu sambil puasa bicara dan bersikap masa bodoh terhadap urusan dan problematikanya? Tolong beritahu saya tentang apa yang harus saya lakukan. Semoga Allah SWT memberikan kebaikan pada Anda.
(Baca juga: Cari Jodoh Muslim)
Pertanyaan ini dijawab oleh Syekh Ibnu Utsaimin,
Tidak diragukan lagi, bahwa yang diwajibkan atas suami istri adalah saling bergaul dengan cara yang patut, saling bertukar kasih sayang dan akhlak yang luhur disertai dengan sikap baik dan lapang dada. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT, "Dan bergaullah dengan mereka secara patut." (An-Nisa: 19).
Dan firman-Nya, "Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya." (Al-Baqarah: 228).
Juga berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW, "Kebaikan adalah berakhlak baik." (Riwayat Muslim, kitab Al-Birr wash Shilah, 2553) dan sabdanya, "janganlah engkau meremehkan perbuatan sedikitpun. (Lakukanlah) walaupun (hanya) berjumpa saudaramu dengan (menunjukkan) wajah berseri-seri." (Riwayat Muslim, kitab al-Birr Shilah, 2626).
Serta sabdanya, "Mukmin yang paling sempurnanya imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang perilakunya paling baik terhadap istrinya." (Riwayat Abu Dawud dalam As-Sunnah (4682) At-Tirmidzi, kitab Ar-Radha' (1162) yang serupa itu hadits Abu Hurairah).
Dan berdasarkan hadits-hadits lainnya yang menunjukkan anjuran berakhlak baik, wajah berseri saat berjumpa dan perlakuan yang baik antar sesama muslim secara umum, lebih-lebih antar suami-istri dan kerabat. Anda telah melakukan hal yang baik, yaitu bersabar dan tabah terhadap sikap keras dan perilaku buruk suami Anda. Saya sarankan agar Anda meningkatkan kesabaran dan tidak meninggalkan rumah, karena dengan begitu insya Allah akan banyak kebaikan dan akibat yang terpuji, berdasarkan firman Allah SWT, "Dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Anfal: 46).
Dan firman-Nya, "Sesungguhnya barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (Yusuf:90).
Serta firman-Nya, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas." (Az-Zumar: 10).
Juga firman-Nya, "Maka bersabarlah; Sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (Hud: 49).
Tidak ada salahnya anda mencoba mencandainya, mengajaknya berbicara dengan kata-kata yang bisa melunakkan hatinya serta membangkitkan kepedulian dan perasaannya terhadap hak-hak Anda. Hindari permintaan-permintaan materi duniawi selama ia melaksanakan urusan-urusan pentung yang wajib, sehingga dengan begitu hatinya akan tenang dan dadanya menjadi terbuka untuk menerima saran-saran Anda.
Sumber:
No comments:
Post a Comment